KOMPETISI KOMPONIS MUDA INDONESIA



Bertujuan untuk mencari dan mengapresiasi bakat-bakat baru di bidang komposisi musik, setiap tahun Bandung Philharmonic mengadakan Kompetisi Komponis Muda Indonesia. Karya pemenang dalam kompetisi ini akan diperdanakan dunia lewat konser Bandung Philharmonic. Hingga kini, Bandung Philharmonic telah mengadakan 5 Kompetisi Komponis Muda Indonesia dan telah menerima lebih dari 100 karya baru dari seluruh penjuru Indonesia.

Tahun ini, Kompetisi Komponis Muda Indonesia yang ke-6 telah kembali! Satu orang pemenang akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp2.000.000,00 dan perdana dunia karyanya oleh Bandung Philharmonic Orchestra di Auditorium PPAG UNPAR Juni 2024. Silakan baca seluruh ketentuan dibawah ini.


SYARAT DAN KETENTUAN

- Terbuka untuk semua Warga Negara Indonesia dengan usia maksimal 35 tahun.

- Pemenang dari kompetisi sebelumnya, maupun komposer yang karyanya pernah ditampilkan oleh Bandung Philharmonic TIDAK BISA MENGIKUTI kompetisi ini.

- Karya ditulis untuk Orkestra.

- Karya yang dikirimkan harus merupakan karya orisinil komposer.

- Karya ditulis dalam standard notasi barat (TIDAK BOLEH DITULIS TANGAN).

- Karya berdurasi antara 6-8 menit.

- Karya dikumpulkan paling lambat pada 30 Maret 2024.

- Biaya pendaftaran peserta sebesar Rp100.000,00.


DEWAN JURI

- Robert Nordling, Direktur Artistik Bandung Philharmonic

- Michael Hall, Direktur Artistik Bandung Philharmonic

- Marisa Sharon Hartanto, Composer in Residence Bandung Philharmonic


Untuk meningkatkan objektivitas, penilaian akan dilakukan secara buta (karya yang dibaca juri adalah anonim atau tidak memiliki identitas komposer). Keputusan juri adalah final dan tidak bisa diganggu gugat.



INFORMASI PENDAFTARAN

- Unduh panduan kompetisi disini.

- Sebelum mengisi formulir pendaftaran harap sudah melakukan transfer biaya pendaftaran ke rekening BCA A/n Yayasan Bandung Philharmonic 2792778888, Kantor Cabang Dewi Sartika.

- Unggah PDF Karya, File MIDI Recording beserta bukti transfer dan bukti identitas (KTP/Passport/Akta Kelahiran) paling lambat pada 30 Maret 2024 melalui link berikut: bit.ly/daftar-kkmi6

- Setelah pendaftaran terverifikasi tim kami akan mengirimkan kode partisipasi random seperti: ZXC789.

- Tim akan mengirimkan karya peserta dengan kode random tersebut kepada dewan juri.

- Hasil kompetisi akan diumumkan serentak di website, social media, dan e-mail pada waktu yang ditentukan (Tanggal pengumuman akan diberitahu kemudian).

- Jika ada pertanyaan lebih lanjut silakan hubungi kami melalui email ke: info@bandungphilharmonic.org


 




1. Suvenir dari Minangkabau karya Arya Pugala Kitti

*  Pemenang Pada Kompetisi Komponis Muda Indonesia Yang Ke-1

Diperdanakan pada Rabu, 23 Augustus 2017 di Teater Tertutup Dago Tea House

Suvenir Dari Minangkabau” lahir dari dorongan untuk mengangkat kesenian rakyat Indonesia ke ranah yang dapat diapresiasi lebih luas, sekaligus mengembangkan potensinya sebagai bahan musik orkestra. Karya ini memiliki hubungan semi-abstrak dengan musik tari tradisional Minang, memperkenalkan warna dan harmoni baru yang dikategorikan modern. Penggunaan 12 nada seperti dalam tonalitas musik Barat - tidak seperti musik aslinya - memungkinkan eksploitasi harmoni yang lebih luas.

 


2. Overture dalam D major karya Filipus Wisnumurti

*  Pemenang Pada Kompetisi Komponis Muda Indonesia Yang Ke-2

Diperdanakan pada Minggu, 02 Desember 2018 di Hilton Bandung

"Overture dalam D Mayor adalah komposisi pertama Filipus Wisnumurti untuk ansambel Brass. Overture berarti lagu pembuka yang biasanya digunakan untuk pembukaan Ballet Opera. Tapi sekarang, overture juga digunakan untuk pembukaan Konser. Komposisi ini merupakan pembuka konser dengan bentuk Sonata. Karyanya sendiri memiliki karakter ceria dan melodi sederhana yang menggambarkan ekspresi bahagia kita saat menyambut hari raya.

 


3. Terbangnya Burung karya Arya Brahmantya Boga

*  Pemenang Pada Kompetisi Komponis Muda Indonesia Yang Ke-3

Diperdanakan pada Sabtu, 30 November 2019 di Hilton Bandung

Berdasarkan puisi berjudul Terbangnya Burung karya Sapardi Djoko Damono (1940-2020). Layaknya penyair yang mengukir kata-kata menggugah dalam puisinya, karya ini akan membangkitkan berbagai emosi kuat yang hanya bisa dirasakan melalui suara.

 


4. Voices in the Silence karya Jeanette Sierra Natalie

*  Pemenang Pada Kompetisi Komponis Muda Indonesia Yang Ke-4

Diperdanakan pada Sabtu, 26 September 2020; lewat Musik Kamar Virtual "Isolation"

"Berbicara tentang Isolation, kata ini entah bagaimana juga berhubungan dengan 'keheningan'. Ditulis untuk menceritakan tentang suara dan atmosfir yang ada di dunia yang hening itu sendiri. Tapi karena sangat abstrak, sulit menemukan kata-kata yang bisa menjelaskan tentang dunia ini. oleh karena itu, Jeanette menggunakan musik untuk mengungkapkan dunia abstrak tersebut. Karena musik mampu menjelaskan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

 


5. Saru Pakareman karya Rizky Fauzy Ananda

*  Pemenang Pada Kompetisi Komponis Muda Indonesia Yang Ke-5

Diperdanakan pada Sabtu, 14 Mei 2022 lewat Musik Kamar "Konser Pemenang Kompetisi Komponis Muda Indonesia Ke-5" di Auditorium Gedung PPAG UNPAR

Derived from two words 'Saru' which means vague and 'Pakareman' which means a dream that always comes to mind. Saru Pakareman tells about the dream of a young man who met Ki Lengser who was the representative of the king who came to meet and unite with his people. In this work, the composer imitate the sound of traditional musical instruments such as drums and fiddles into stringed instruments.

 


6. Astra(F)obia karya Gavin Wiyanto

*  Pemenang Pada Kompetisi Komponis Muda Indonesia Yang Ke-5

Diperdanakan pada Sabtu, 14 Mei 2022 lewat Musik Kamar "Konser Pemenang Kompetisi Komponis Muda Indonesia Ke-5" di Auditorium Gedung PPAG UNPAR

"Karya ini bukan hanya tentang guntur itu sendiri, tetapi lebih kepada efek psikologis setelah atau selama mendengar suara menggelegar tersebut. Bagi seseorang yang mengidap fobia ini (mungkin untuk waktu yang lama), ia akan bereaksi sesuatu, yang bagi orang normal dianggap tidak biasa, bahkan dianggap dan/atau dianggap sebagai reaksi “yang gila”, kekanak-kanakan, belum dewasa,  pengecut, dll. Situasi psikologis ini dijelaskan lebih detail melalui komposisi ini. 

 


7. Tales From The Northern Woods karya Benedito Pratama

*  Pemenang Pada Kompetisi Komponis Muda Indonesia Yang Ke-5

Diperdanakan pada Sabtu, 14 Mei 2022 lewat Musik Kamar "Konser Pemenang Kompetisi Komponis Muda Indonesia Ke-5" di Auditorium Gedung PPAG UNPAR

"Tanggal 12 Desember 2021, adalah kala pertama ketika sebuah lamunan memenuhi pikiran sang komposer: gambaran tentang kehidupan yang lebih baik dan damai. Kehidupan yang tidak dikurung atau dikelilingi oleh 'hutan beton'; yaitu Jakarta. Beberapa jam kemudian, Benedito duduk di piano memainkan improvisasi bebas ketika dia secara tidak sengaja menemukan progresi akord yang kemudian menjadi pembuka lagu ini.